Kita telah hampir sampai di pertengahan bulan terakhir dari tahun 2011 yang sebetulnya belum lama kita rasakan perayaan tahun baru-nya. Bagi banyak dari kita, kalimat-kalimat resolusi yang kita buat di akhir tahun 2012 masih belum selesai kita hafal, dan seperti biasa kita harus menyesuaikan kalimat-kalimat janji yang sama untuk tahun yang lebih baru. Entah sudah berapa tahun kita melakukannya, tetapi anehnya – sudah tidak begitu terasa janggal bagi sebagian dari kita untuk menetapkan janji-janji lama yang sama untuk masa-masa baru yang semakin berat tantangannya. Memang masa yang baru tidak selalu diisi dengan pribadi-pribadi yang baru. Kita hanya akan menginginkan sesuatu yang lama, bila kemampuan kita lama.
Tidak ada pribadi dengan kemampuan yang terperbarui, yang akan damai menerima pengulangan keinginan yang sama dari keinginan lama yang telah dicapainya. Itu sebabnya, untuk menjaga diri ini berjalan sesuai dengan waktu, kita harus membangun kemampuan baru. Tetapi, bagaimana mungkin kita bisa merasa damai memasuki waktu yang baru, yang penuh dengan ketidak-pastian yang baru, tetapi dengan kemampuan yang lama? Apalagi jika untuk tantangan yang lama saja, kemampuan kita telah terbukti belum memadai. Tidak sedikit pribadi baik yang setiap akhir tahun terpaksa melibatkan diri dalam kebingaran pesta menyambut tahun baru, sebagai cara untuk menutupi kegalauan hatinya yang jujur mengenai kurangnya kesungguhan untuk menjadikan tahun yang lalu sebagai tahun yang bernilai.
Seperti sebuah pantun, kalimat-kalimat ini mengulangi dirinya berkali-kali dalam tahun-tahun kehidupan banyak anak manusia. Terperangah karena sadar masih belum berjanji lagi, untuk lupa kemudian terpaksa ingat, dan berjanji lagi yang selama lupa, tidak ingat dan bila ingat, nanti saja Tetapi, mengapakah ada pribadi yang cepat menjadikan dirinya tegas berpihak kepada yang penting baginya, saat ada yang ketegasannya adalah untuk berlaku tidak tegas? Bila lama tidak benar, pasti ada yang salah. Lalu, mohon Anda perhatikan ini, bahwa Sesuatu yang salah tidak harus terbukti salah untuk salah. Sebuah kesalahan yang disembunyikan dan ditutupi dengan selimut setebal langit, dan dipertahankan oleh pengacara yang terfasih pembelaannya di bumi – tidak menjadikannya kurang salah. Sebuah kehidupan yang dipimpin dengan salah, tidak harus dibuktikan menjadi kehidupan masa tua yang lemah – untuk sekarang diputuskan salah.
Tetapi, yang mengherankan adalah orang yang berlaku seolah ingin membuktikan bahwa kesalahan kepemimpinan hidupnya tidak akan menyiksanya di masa tua, padahal telah tampak tanda-tanda pelemahan hidup itu hari ini. Bila dia termasuk pribadi yang dikasihi, dia akan dibuat gelisah dengan tidak cukupnya kemampuannya untuk membiayai dan memimpin kehidupan yang baik. Bila kegelisahannya tidak juga
mengubahnya, dia akan dibuat merasa rendah diri, kehilangan hormat kepada dirinya sendiri. Dan bila perasaan kecil-nya itu tidak juga membuatnya ingin membesarkan dirinya, dia akan dibuat merasa marah. Dan biasanya, Perubahan-perubahan besar pada seorang cucu Adam dimulai saat dia marah, marah besar – kepada dirinya sendiri. Dia merasa sangat mengenal dirinya, tetapi dikelabui oleh dirinya sendiri. Dia merasa bisa mengendalikan dirinya sendiri, tetapi dia terpimpin oleh dirinya sendiri untuk hanya menua. Dia tahu dirinya menua, tetapi dia tidak pernah tahu apakah dirinya membijak.
mengubahnya, dia akan dibuat merasa rendah diri, kehilangan hormat kepada dirinya sendiri. Dan bila perasaan kecil-nya itu tidak juga membuatnya ingin membesarkan dirinya, dia akan dibuat merasa marah. Dan biasanya, Perubahan-perubahan besar pada seorang cucu Adam dimulai saat dia marah, marah besar – kepada dirinya sendiri. Dia merasa sangat mengenal dirinya, tetapi dikelabui oleh dirinya sendiri. Dia merasa bisa mengendalikan dirinya sendiri, tetapi dia terpimpin oleh dirinya sendiri untuk hanya menua. Dia tahu dirinya menua, tetapi dia tidak pernah tahu apakah dirinya membijak.
0 Responses to “Catatan Akhir Tahun 2011”
Post a Comment