Thursday, December 8, 2011

Catatan Akhir Tahun 2011

Kita  telah  hampir  sampai  di  pertengahan  bulan  terakhir  dari  tahun 2011  yang  sebetulnya  belum  lama  kita  rasakan  perayaan  tahun  baru-nya. Bagi banyak dari kita, kalimat-kalimat resolusi yang kita buat di akhir tahun 2012  masih  belum  selesai  kita  hafal,  dan  seperti  biasa  kita  harus menyesuaikan kalimat-kalimat janji yang sama untuk tahun yang lebih baru. Entah sudah berapa  tahun kita melakukannya,  tetapi anehnya – sudah  tidak begitu  terasa  janggal  bagi  sebagian  dari  kita  untuk  menetapkan  janji-janji lama  yang  sama  untuk masa-masa  baru  yang  semakin  berat  tantangannya. Memang masa yang baru tidak selalu diisi dengan pribadi-pribadi yang baru. Kita  hanya  akan  menginginkan  sesuatu  yang  lama,  bila  kemampuan  kita lama.   

Tidak  ada  pribadi  dengan  kemampuan  yang  terperbarui,  yang  akan damai  menerima  pengulangan  keinginan  yang  sama  dari  keinginan  lama yang  telah dicapainya.  Itu  sebabnya,  untuk menjaga diri  ini berjalan  sesuai dengan waktu, kita harus membangun kemampuan baru. Tetapi, bagaimana mungkin  kita  bisa merasa  damai memasuki waktu  yang  baru,  yang  penuh dengan  ketidak-pastian  yang  baru,  tetapi  dengan  kemampuan  yang  lama? Apalagi jika untuk tantangan yang lama saja, kemampuan kita telah terbukti belum memadai. Tidak sedikit pribadi baik yang setiap akhir tahun terpaksa melibatkan diri dalam kebingaran pesta menyambut tahun baru, sebagai cara untuk  menutupi  kegalauan  hatinya  yang  jujur  mengenai  kurangnya kesungguhan untuk menjadikan tahun yang lalu sebagai tahun yang bernilai.  
Seperti  sebuah  pantun,  kalimat-kalimat  ini  mengulangi  dirinya berkali-kali dalam tahun-tahun kehidupan banyak anak manusia. Terperangah karena sadar masih belum berjanji lagi, untuk lupa kemudian terpaksa ingat, dan  berjanji  lagi    yang  selama  lupa,  tidak  ingat  dan  bila  ingat,  nanti  saja Tetapi,  mengapakah  ada  pribadi  yang  cepat  menjadikan  dirinya  tegas berpihak  kepada  yang  penting baginya,  saat  ada  yang ketegasannya  adalah untuk berlaku tidak tegas?  Bila  lama  tidak  benar,  pasti  ada  yang  salah.  Lalu,  mohon  Anda perhatikan  ini,  bahwa  Sesuatu  yang  salah  tidak  harus  terbukti  salah  untuk salah.  Sebuah  kesalahan  yang  disembunyikan  dan  ditutupi  dengan  selimut setebal  langit,  dan  dipertahankan  oleh  pengacara  yang  terfasih pembelaannya  di  bumi  –  tidak  menjadikannya  kurang  salah.  Sebuah kehidupan  yang  dipimpin  dengan  salah,  tidak  harus  dibuktikan  menjadi kehidupan masa tua yang lemah – untuk sekarang diputuskan salah.   
Tetapi,  yang mengherankan  adalah  orang  yang  berlaku  seolah  ingin membuktikan  bahwa  kesalahan  kepemimpinan  hidupnya  tidak  akan menyiksanya  di  masa  tua,  padahal  telah  tampak  tanda-tanda  pelemahan hidup  itu  hari  ini. Bila dia  termasuk pribadi  yang dikasihi, dia  akan dibuat gelisah  dengan  tidak  cukupnya  kemampuannya  untuk  membiayai  dan memimpin  kehidupan  yang  baik.  Bila  kegelisahannya  tidak  juga
mengubahnya,  dia  akan  dibuat  merasa  rendah  diri,  kehilangan  hormat kepada  dirinya  sendiri.  Dan  bila  perasaan  kecil-nya  itu  tidak  juga membuatnya  ingin  membesarkan  dirinya,  dia  akan  dibuat  merasa  marah. Dan biasanya, Perubahan-perubahan besar pada seorang cucu Adam dimulai saat  dia  marah,  marah  besar  –  kepada  dirinya  sendiri.  Dia  merasa  sangat mengenal  dirinya,  tetapi  dikelabui  oleh  dirinya  sendiri.  Dia  merasa  bisa mengendalikan  dirinya  sendiri,  tetapi  dia  terpimpin  oleh  dirinya  sendiri untuk  hanya menua. Dia  tahu  dirinya menua,  tetapi  dia  tidak  pernah  tahu apakah dirinya membijak. 

0 Responses to “Catatan Akhir Tahun 2011”

Post a Comment